Berikutini adalah langkah langkah уаng harus dilakukan јіkа terjadi kebakaran dі kapal : 1) Bunyikan Fire Alarm yang ada di setiap ruangan kapal. 2) Pastikan crew telah berkumpul dі Muster station. 3) Bentuk tim sesuai muster list untuk pemadaman api. 4) Pastikan letak/ jenis kebakaran untuk memudahkan pemadaman dan jenis alat yg digunakan.
Cahaya yang dihasilkan dari api yang memiliki frekuensi flicker dengan karakteristik sekitar 25Hz. Dengan detector api flame detector tersebut, spektrum di kisaran infra merah atau ultra violet tersebut dapat dipantau untuk dapat memberikan alarm. Kebakaran yang disebabkan oleh minyak umumnya tidak akan mengeluarkan asap dan jenis sensor ini lebih banyak dipakai di kapal, terutama pada tempat-tempat yang dekat dengan peralatan penanganan bahan bakar atau boiler, hal ini untuk memberikan peringatan dini. Pada pemeriksaan surveyor ini harus dilakukan uji fungsi. Lebih lanjut flame detector merupakan salah satu alat instrument berupa sensor yang dapat mendeteksi nilai instensitas dan frekuensi api dalam suatu proses pembakaran, dalam hal ini pembakaran dalam boiler pada pembangkit listrik tenaga uap. Flame detector dapat mendeteksi kedua hal tersebut dikarenakan oleh komponen-komponen pendukung dari flame detector tersebut. Cara kerja flame detector mampu bekerja dengan baik untuk menangkap nyala api untuk mencegah kebakaran. Umumnya cara kerja flame detector untuk mengidentifikasi / mendeteksi api dengan menggunakan metode optik seperti ultraviolet UV, infrared IR spectroscopy dan pencitraan visual flame. Cara kerja flame detector dirancang untuk mendeteksi penyerapan cahaya pada panjang gelombang tertentu, yang memungkinkan alat ini untuk membedakan antara spectrum cahaya pada api dan sumber alarm palsu. Selanjutnya Alarm palsu yang dimaksud yang disebabkan oleh adanya petir, radiasi dan panas matahari yang memungkinakan mengaktifkan flame detector. Namun dengan berkembangnya teknologi cara kerja flame detector lebih pandai dalam menangkap percikan api yang dapat menyebabkan kebakaran. Cara kerja Flame detector pada abad ini dirancang dengan sistem delay selama 2-3 detik pada detektor ini sehingga mampu mendeteksi sumber kebakaran lebih dini dan memungkinkan tidak terjadi sumber alarm palsu. Berikutini beberapa contoh fire fighting equipment: Fireman outfit, fireman safety shoes. Berfungsi untuk melindungi seluruh tubuh dari panas dan nyala api. Marine smoke detector & heat detector. Fungsi safety equipment yang ini adalah untuk mendeteksi adanya asap dan panas Portable fire

Alat keselamatan kapal Alat keselamatan di kapal sangat penting di kapal karena menyangkut kehidupan nyawa manusia. Keselamatan penumpang serta awak kapal merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan. Oleh karena itu, perlengkapan keselamatan harus sudah tersedia pada tempat yang ditentukan ketika terjadi kecelakan. Perlengkapan keselamatan yang harus tersedia dikapal seperti Sekoci Life Boat Dewi – dewi Life Boat Davits Pelampung penolong bentuk cincin Ring Life Buoys Jaket penolong Life Jackets Rakit penolong kembung Inflatable Liferaft Pelempar tali penolong Line Throwing Apparatus Perlengkapan tersebut harus diletakkan pada tempat yang mudah di jangkau. Agar ketika terjadi sebuah kecelakan dapat di tangani dengan cepat. 1. Sekoci penyelamat life boat. Sekoci berupa perahu kecil yang berapa di kanan dan kiri kapal bagian atas atau tepatnya di deck sekoci. Pada kapal barang biasanya ada dua buah sekoci, sedangkan pada kapal penumpang atau pesiar jumlahnya sesuai dengan besar atau kecilnya kapal tersebut. Sekoci biasanya berjumlah 12 buah. Sekoci – sekoci tersebut terbuat dari logam, kayu atau serat fiber. Tenaga penggerak sekoci ini biasanya di bagi atas dua bagian yaitu ada yang bertenaga penggerak mesin atau motor dan ada pula yang dilengkapi dengan dayung. Di dalam sekoci biasanya sudah tersedia perlengkapan keselamatan jiwa seperti makanan, minuman, obat – obatan dan alat bantu untuk mencari pertolongan ke kapal lain yang sedang berlayar di sekitar sekoci. Sekoci juga dilengkapi minyak peredam ombak supaya penumpang di atas sekoci tersebut tidak mabuk laut. Sekoci life boat 2. Pelampung Penolong Bentuk Cincin Ring Life Buoys. Life buoys ini berbentuk seperti ban mobil. Pelampung ini akan dilempar ke laut jika ada seorang penumpang yang jatuh ke laut. Alat ini biasanya terbuat dari gabus pejal dan tahan terhadap minyak. Pelampung ini harus memiliki warna yang mencolong supaya mudah dikenali. Pada pelampung ada tanda hurus balok sesuai dengan nama kapal atau pelabuhan tempat kapal itu terdaftar. Pelampung Penolong Bentuk Cincin Ring Life Buoys 3. Jaket Penolong Life Jackets. Life jacket Jaket penolong berbentuk seperti baju. Jaket penolong ini dipakai penumpang agar mudah terapung di laut ketika terjadi keadaan darurat. Jaket penolong juga harus memiliki warna yang mencolok agar mudah dilihat. Jaket ini harus dilengkapi dengan peluit yang dikaitkan dengan tali untuk menarik perhatian penolong. Jaket Penolong Life Jackets 4. Rakit Penolong Tiup Inflatable Liferaft. Rakit penolong ini terdiri dari dua tipe, yang pertama adalah rakit kaku dan yang kedua adalah rakit tiup. Tipe yang kedua ini biasa dipakai jikalau tidak berhasil menurunkan sekoci. Rakit penolong harus dilengkapi dengan penutup yang berfungsi untuk melindungi penumpang. Warna rakit ini rata-rata mencolok, seperti warna jingga agar mudah terlihat. Rakit Penolong Kembung Inflatable Liferaft Sekarang ini rakit yang dikembangkan berbentuk seperti kapsul dengan kapasitas besar dan dilengkapi tali pembuka yang panjang. Penggunaannya dengan cara dilemparkan ke laut kemudian ditarik talinya. Sesudah tali ditarik, rakit akan secara otomatis menggembung. Di dalamnya terdapat perlengkapan keselamatan jiwa seperti makanan, minuman, dan obat – obatan. Kapasitas rakit dapat mengangkut hingga 25 orang. 5. Pelempar Tali Penolong Line Throwing Apparatus. Alat keselamatan diatas kapal berikutnya adalah roket pelempar tali atau yang biasa disebut dengan line throwing appliances. Fungsinya adalah alat penghubung pertama antara survivor dengan penolong yang mempermudah proses pendekatan, bisa juga dipakai untuk kepentingan lainnya. Alat pelempar tali ini harus bisa melempar tali paling dekat sejauh 230 meter. Pelempar tali penolong line throwing apparatus 6. Survival suit dan Immersion suit. Survival suit dan immersion suit berfungsi sebagai alat pelindung dan untuk mencegah suhu tubuh turun akibat dinginnya air laut. Jenis alat keselamatan ini sangat banyak dipakai di kapal baik untuk kapal ukuran kecil, kapal menengah dan juga kapal-kapal besar. Khusus untuk kapal-kapal besar alat ini pasti dipakai karena jumlah crew yang ada di kapal besar jumlahnya sangat banyak. 7. Media pelindung panas Thermal Protective Aid. Media pelindung panas atau yang biasa disebut dengan thermal protective aid adalah berfungsi sebagai pelindung tubuh dan juga berfungsi untuk mengurangi hilangnya panas badan. Jenis alat keselamatan ini sangat banyak dipakai di kapal baik untuk kapal ukuran kecil, kapal menengah dan juga kapal-kapal besar. Khusus untuk kapal-kapal besar alat ini pasti dipakai karena jumlah crew yang ada di kapal besar jumlahnya sangat banyak. 8. Isyarat Asap Pyrotechnis. Isyarat Asap atau yang biasa disebut dengan pyrotechnis. Alat ini berfungsi sebagai isyarat tanda bahaya bilamana survivor melihat ada kapal penolong. Isyarat ini hanya dapat dilihat oleh mata pada siang hari dengan menggunakan asap apung atau bouyant smoke signal. Pada malam hari dapat digunakan obor tangan red hand flare atau obor parasut parachute signal. Jenis alat keselamatan ini sangat banyak dipakai di kapal baik untuk kapal ukuran kecil, kapal menengah dan juga kapal-kapal besar. Khusus untuk kapal-kapal besar alat ini pasti dipakai karena jumlah crew yang ada di kapal besar jumlahnya sangat banyak. Read more Galangan kapal di Indonesia

Jualfire fighting equipment Jul 2022 Harga beli terbaik, berbagai pilihan, Beli murah langsung dari distributor,supplier, pabrik dan toko di Cari Fire Fighting Equipment di Indonesia, Distributor Fire Fighting Equipment, Supplier, Dealer, Agen, Importir, Kami mempunyai database terlengkap untuk Fire Fighting Equipment Fire Drill adalah latihan menghadapi keadaan darurat di kapal yang disebabkan oleh kebakaran atau ledakan. Contoh Drill disimulasikan adanya insiden di kapal sehingga semua crew wajib mengambil tindakan sesuai dengan tugasnya yang terdapat pada muster SOLAS, jadwal fire drill harus dilakukan sebanyak 1 kali dalam sebulan dan semua crew harus berpartisipasi dan memahami dengan baik tentang cara menghadapi kebakaran dan memadamkan api dengan tepat dan cepat. Alat dan perlengkapan yang digunakan dalam adalah semua perlengkapan yang berhubungan dengan Fire Fighting equipment yaitu alat-alat yang dipergunakan dalam menghadapi kebakaran. Setiap crew wajib memahami fungsi dan cara penggunaan FFE tersebut. Contoh Skenario Berikut ini adalah contoh skenario simulasi fire drill di atas kapal"FIRE IN GALLEY"1435 Hrs General emergency alarm and followed by announcement on System “THIS IS A DRILL 3 times” Fire in galley. All crew assemble at the muster station. 1437 Hrs Crew Mustered and head count was taken, reported to bridge all were present. All crew duties discussed according to the muster list and plan of action briefed. 1440 Hrs Technical team shut off fuel tank. Isolate emergency switchboards, Shut compressed air line from engine room supply. Support party and attack party close doors and shut all mechanical/natural ventilators. Support Party prepared SCBA set, fireman outfit, portable CO2 extinguishers, and 2 sets of hoses. Support team also prepared First aid kit and stretcher. Emergency fire pump started by technical team for boundary cooling and Foam pump started for the fixed foam firefighting system. 1445 Hrs Urgency message Simulation carried out. Company CSO/DPA, Charters Informed Simulation Only. Urgency message sent on VHF. 1449 Hrs Bosun and AB don firemen suit, checked heat on the weather tight door reported to bridge before entering space and started fighting by Portable CO2 extinguishers. Boundary cooling in progress by using hose nozzle in Fog type by the support team. 1455 Hrs Constant communication with bridge regarding the situation was maintained. Fire was successfully extinguished by Emergency team using CO2 extinguishers lead by Chief Officer. Support Team headed by third Officer was standing by with medical equipment and ready to render first aid assistance anytime if needed. No casualty reported. 1500 Hrs Zone 4 Alarm Detection, Portable CO2 extinguisher, Hose 20 metre in Length, fire hydrant at 1 st deck. SCBA set, Fireman Outfit, First Aid Kit, fireman walkie-talkie checked and found in good Condition. De-briefing and short training session carried out by Chief Officer on FFE to use and methods for extinguishing and fighting Electrical Fire onboard. Third Officer gave training on SCBA set, Firemen Outfit and explained the maintenance to carry out for firefighting equipment. 1510 Hrs Dismissal alarm sounded. Perlengkapan dan AlatDalam melaksanakanlatihan ini di kapal tentu menggunakan perlengkapan yang sesuai. Perlengkapan dan alat yang digunakan adalah sebagai Fire Hydrant Adalah alat pemadam kebakaran dengan menggunakan air sebagai medianya pada tekanan tertentu untuk menjangkau titik-titik api. Hydrant berupa system di atas kapal yang memiliki line tersendiri dan pompa untuk memompa air hingga ke hydrant valve. Di kapal dikenal sebagai Hydrant Box yang isinya seperti Nozzle, Hose, Coupling Hose dan Fire HosesHose adalah peralatan yang merupakan selang penghubung antra hydrant pillar dan Nozzle. Hose dirancang untuk menahan tekanan air yang cukup besar atau 17 Bar dan dapat menyalurkan air ke Nozzle dengan tembakan pada jarak yang jauh. Setiap Hydrant di kapal harus dilengkapi 1 hose yang kedap terhadap air dan siap digunakan setiap waktu. Oleh karena itu peralatan ini harus diperiksa dan dirawat secara rutin oleh third NozzleNozzle adalah alat yang dipasang di ujung hose sebagai alat untuk mengatur mengarahkan keluarnya air dari hose. Alat ini dapat digunakan untuk mengatur kualitas air yang keluar serta untuk mengatur jarak jangkauan air terhadap titik api. Jenis Nozzle ada beberapa macam seperti nozzle jet, nozzle spray, dan nozzle SCBASelf Contained Breathing Apparatus SCBA adalah alat yang berfungsi untuk membantu pernapasan ketika kita sedang memadamkan api sehingga sekalipun kebakaran dalam ruang tertutup tanpa oksigen, petugas pemadam dapat bernapas dengan bebas. Selain itu asap tebal yang dihadapi tidak akan membahayakan petugas pemadam kebakaran karena adanya SCBA yang digunakan. Namun alat ini memiliki keterbatasan waktu penggunaannya sehingga sebelum oksigen habis dalam tabung SCBA, petugas pemadam harus ssecepatnya meninggalkan ruang dan asap tebal pada lokasi kebakaran untuk menghindari kekurangan oksigen. Setiap melaksanakan Fire drill di kapal SCBA harus diperiksa kelayakannya sebelum digunakan seperi keadaan hose, mask, Pressure Oksigen dalam Cylinder dan bagian EEBDEmergency Escape Breathing Device EEBD adalah alat yang berfungsi sebagai alat bantu pernafasan untuk melarikan diri dari ruang yang dipenuhi udara beracun. EEBD memiliki fungsi seperti SCBA yaitu sebagai penyedia oksigen. Namun, EEBD tidak dapat digunakan ketika memadamkan api tetapi EEBD hanya dipergunakan untuk melarikan diri dari ruang tanpa oksigen ke ruang yang aman. EEBD bukan hanya digunakan dalam Fire drill namun juga digunakan dalam latihan lainnya seperti latihan memasuki ruang tertutup6. Fireman OutfitFireman Outfit adalah pakian yang digunakan oleh crew yang menjadi petugas pemadam kebakaran. Alat ini terdiri atas baju, celana, sarung tangan dan sepatu yang tahan terhadap api dan panas. alat ini harus digunakan dengan lengkap dan cara memakainya pun harus tepat dan cepat. Selain itu, Fireman Outfit dilengkapi juga dengan helm atau penutup kepala yang memiliki lapisan kaca bening dan tahan terhadap api. Alat lainya yang harus dibawa adalah axe dan torch Fireman Walkie-talkieWalkie-talkie adalah radio yang digunakan untuk berkomunikasi dalam situasi kebakaran baik stuasi latihan maupun benar-benar situasi marah bahaya. Radio ini memang dirancang secara khusus untuk dibawa oleh petugas pemadam kebakaran yang digunakan bersamaan dengan fireman outfit sehingga terlindungi dari api atau First Aid KitFirst Aid Kit adalah kotak di atas kapal yang berisi alat alat untuk menangani crew yang terluka. First Aid Kit disediakan disetiap tempat di kapal yang dianggap sebagai tempat yang mudah dijangkau dan cepat untuk digunakan dalam melakukan penanganan terhadap korban seperti luka bakar, luka benturan dan Tim DrillDalam mengadakan pelatihan ini di kapal maka setiap crew dipersiapkan dalam beberapa tim. Berdasar pada muster list, crew dibagi menjadi beberapa tim yaitu control party, support party, emergency party dan technical party adalah tim yang mengendalikan atau memberi komando terhadap crew untuk melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Control Party dipimpin oleh Nakhoda kapal dan biasanya didampingi oleh second Officer. Posisi control party berada di atas bridge ketika dalam situasi kebakaran dan juga selalu dibantu oleh satu juru mudi yang bertugas memegang kemudi. Sedangkan second Officer dalam hal ini bertugas untuk membunyikan alarm dan mensimulasikan pengiriman berita distress melalui alat party adalah tim yang bertujuan untuk mengontrol kebakaran dan menentukan langkah cepat dalam penanganan pemadaman api. Emergency tim biasanya dipimpin oleh chief officer dan beranggotakan beberapa crew kapal lainnya yang terdiri atas crew deck dan engine party adalah tim yang membantu emergency party dalam menyiapakan semua alat-alat kebakaran yang akan digunakan. Support party biasanya dipimpin oleh mualim 3 karena dianggap lebih familiar terhadap perlengkapan FFE seperti letak, lokasi dan cara penggunaannya secara party adalah tim bertugas untuk melakukan penanganan secara teknis cara pengoperasian dan sejenisnya. Technical party biasanya dipimpin oleh Chief Engineer dan beranggotakan beberapa engine crew. Demikianlah artikel tentang contoh skenario fire drill di kapal yang dapat menjadi acuan para sobat pelaut baik dalam mengaplikasikannya di kapal maupun ketika membuat laporan sebagai monthly report. Padahaldetektor kebakaran di kapal merupakan alat peringatan dini. Namun bagaimana fungsi alat ini sebenarnya di tengah samudera. Pelayaran selama berhari-hari dipersiapkan bersama komponen fire safety, atau perlengkapan pencegah api. Para teknisi dapat menggunakan detector kebakaran di kapal sebelum situasi darurat.
Apakah yang di maksud dengan LSA dan FFE?LSA atau Life Saving Appliance adalah sebuah standar keselamatan yang harus dipenuhi sebuah kapal, untuk menjamin keselamatan awak kapal bila terjadi bencana. Sedangan FFE atau Fire Fighting Equipment atau yang biasanya di artikan dengan alat pemadam kebakaran merupakan alat alat yang di gunakan untuk mengantisipasi, mengatasi maupun menanggulangi bila ada deteksi kebakaran pada suatu tempat ataupun LSA Life Saving Appliances & FFE Fire Fighting Equipment dipandang penting untuk operasional kapal?LSA & FFE penting untuk dapat digunakan dengan benar pada situasi emergency, contoh meninggalkan kapal, orang jatuh ke laut, kebakaran, pencemaran lautBagaimana LSA & FFE dianggap sudah mencukupi?LSA & FFE yang di tempatkan di kapal harus sesuai dengan Safety/Fire Plan yang telah disetujui oleh Biro Klasifikasi atau Departemen Perhubungan diperlukan Safety & Fire Plan?Supaya memudahkan dalam pemetaan lokasi kejadian termasuk penempatan peralatannya bila terjadi situasi emergency, baik operasi penyelamatan dilakukan oleh crew kapal maupun tim dari luarSafety & Fire Control PlanLife Saving AppliancesFire Fighting EquipmentApa yang harus dilakukan terhadap LSA & FFA?Pahami cara pengoperasian lakukan latihan secara berkalaLakukan pengecekan secara berkala untuk kesiapan alatPastikan ketersedian spare part atau cadanganLakukan perwatan secara berkala, pastikan peralatan “tidak expire”Laporkan bila terjadi kerusakan pada alat dan ganti alat yang rusak
14) Water fire extinguisher. Water-Fire Extinguisher is a cost-effective and most powerful way to attack Class A fire, caused by solid materials such as paper, wood, and more. A water extinguisher operates by spraying a jet of water at the firebase, cooling the flames, and avoiding the re-ignition.
Penjelasan SOLAS Mengenai Alat Keselamatan Mungkin kecelakaan kapal titanic adalah salah satu kecelakaan yang cukup viral sepanjang kecelakaan kapal lainnya sehingga dibuatkan sampai dibuatkan filmnya. Berdasarkan beberapa kecelakaan kapal yang terjadi, maka badan organisasi PPB melalui IMO mengeluarkan SOLAS Safety Of Life At Sea yang menjadi pedoman dan memberikan syarat-syarat agar dipenuhi oleh setiap kapal penumpang serta semua kapal dengan ukuran GT > 250 ton. Namun untuk kapal-kapal dengan ukuran GT >> Cara Pencegahan Kebakaran di Atas KapalDaftar Alat Keselamatan di KapalBerdasarkan fungsi dan kegunaannya, alat keselamatan yang berada dikapal dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu alat penolong perorangan, survival craft dan alat perbantuan pertolongan. Berikut adalah alat-alat keselamatan yang berada di dalam kapal1. LifebuoysLifebuoy itu sendiri merupakan ban pelampung yang digunakan untuk menolong orang yang tercebur ke laut. Lifebuoy ini dilengkapi dengan tali sepanjang 27,5 meter dan ada yang dilengkapi dengan smoke signal dan lampu yang dapat menyala. Penempatan pelampung ini ditempatkan pada tempat yang paling tinggi di kapal, untuk pelampung dengan tali penyelamat ditempatkan pada lokasi yang sering banyak orang dan mudah dilihat disetiap sisi kapal, dan setidaknya harus ada 1 yang ditempatkan pada sisi buritan kapal. Tidak kurang dari setengah jumlah pelampung ini harus dilengkapi dengan lampu yang dapat menyala sendiri. Catatan penting yang harus dilakukan adalah bahwa penyimpanan Lifebuoy/Pelampung ini tidak disimpan secara permanen dalam arti bahwa Lifebuoy harus bisa digunakan dalam keadaan Life JacketsBaju pelampung ini merupakan hal yang harus dipenuhi sesuai dengan syarat SOLAS untuk melindungi keselatan Crew/ penumpang ketika terjadi kecelakaan kapal. Baju pelampung ini harus berwarna terang orange dan ditambahkan dengan material yang reflective sehingga dapat terlihat dalam keadaan gelap sekalipun. Jumlah life jacket yang dibawa harus sesuai jumlahnya dengan jumlah orang yang onboard di atas kapal. Sebagai tambahan pada kapal penumpang menurut SOLASUntuk kapal penumpang yang berlayar kurang dari 24 jam, jumlah Infant life jackets life jackets untuk bayi setidaknya sejumlah 2,5% dari jumlah penumpang yang naik di kapalUntuk kapal penumpang yang berlayar lebih dari 24 jam, jumlah Infant life jackets life jackets untuk bayi harus tersedia untuk semua bayi yang onboardJumlah life jacket untuk anak kecil setidaknya harus berjumlah 10% dari jumlah orang yang onboard diatas kapalSejumlah life jacket harus dibawa dan disiapkan untuk personil jaga dan harus disimpan dalam bridge, engine control room, dan beberapa lokasi di kapal lainnya untuk personil jagaJika life jacket untuk orang dewasa dengan berat melebihi 140 kg dan lingkar dada maka harus disiapkan aksesoris yang sesuai untuk mengamankan orang catatan bahwa penempatan Life Jacket ini harus disimpan pada tempat yang mudah diakses dan tidak dimudah untuk diambil sewaktu-waktu terjadi Immersion SuitUntuk kapal yang berlayar pada musim dingin, Immersion Suit harus disiapkan yang mana Baju ini berguna untuk orang yang menceburkan diri di suhu yang rendah. Baju Immersion Suit ini harus dapat melindungi panas tubuh dengan baik. 4. Sekoci LifeboatLifeboat ini adalah boat penolong dengan kapasitas sesuai dengan jumlah orang/penumpang dengan beberapa perlengkapan survival yang berada di dalamnya. Sekoci ini digunakan ketika terjadi kecelakaan pada kapal sehingga orang harus berpindah dari kapal ke alat penolong ini. Dalam peluncuran/penurunan sekoci ini dibutuhkan alat bernama dewi-dewi atau davits. Persyaratan dari sekoci ini adalah harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat diluncurkan dalam waktu sesingkat mungkin dan dapat diturunkan dengan mudah, cepat dan aman meskipun memiliki kemiringan 15°.5. Liferaft Rakit PenolongLiferaft merupakan alat yang digunakan sebagai survival craft selain sekoci berupa rakit penolong yang terbuka setelah dilemparkan ke laut. Liferaft ditempatkan di sisi-sisi kapal sesuai dengan kapasitas penumpang. Penurunan liferaft ini harus bisa dilakukan dengan cepat dan mudah. Liferaft ini sebaiknya ditempatkan dengan ruang akomodasi dan ruang pelayanan sehingga dapat menjamin keamanan dalam peluncurannya dan mudah diakses oleh orang. Sama halnya dengan sekoci, di dalam liferaft ini juga terdapat alat perlengkapan survival untuk orang sehingga dapat bertahan hidup, menunggu adanya perbantuan dari pihak luar. 6. Distress Red FlareRed Flare itu sendiri merupakan salah satu alat perbantuan pertolongan yang berfungsi untuk mengeluarkan cahaya sehingga dapat menunjukkan posisi orang yang menggunakannya. 7. Parachute SignalParachute Signal digunakan untuk memberitahukan posisi pemakai dengan jangkauan pengamatan yang lebih jauh daripada Distress Red Flare. Cara penggunaannya yaitu dengan cara mengaktifkan pemicu sehingga parasut akan terlempar ke udara yang kemudian secara perlahan-lahan turun dengan mengeluarkan cahaya merah sehingga dapat memberikan signal kepada kapal lain yang melewatinya dari Smoke SignalSmoke signal sama halnya seperti Red Flare yang menunjukkan posisi pemakai, namun smoke signal ini mengeluarkan asap sehingga dapat menotifikasi pihak lain disekitarnya dan biasanya digunakan pada siang hari karena tidak memancarkan Line Throwing ApparatusAlat ini digunakan untuk melemparkan tali sehingga dapat menghubungkan antara kapal dan juga lifeboat/liferaft yang sedang membutuhkan pertolongan. 10. EPIRBAlat yang biasa terpasang di anjungan kapal yang berfungsi untuk memancarkan signal bahaya ketika kapal terjadi kecelakaan/tenggelam.
We Sea Max Fire Engineering Works" Design, Supply, Installation, Testing & Commissioning all types of fire fighting equipments , accessories & devices for all kinds of MNC companies like Industrial & commercial buildings,high rise buildings,offices & commercial complexes, airport terminal, housing societies, IT parks, hotels, Factories
. 394 23 365 3 367 450 367 36

fire fighting equipment di kapal